Les nouveautés et Tutoriels de Votre Codeur | SEO | Création de site web | Création de logiciel

Seo Master present to you:

OpenSSL is perhaps the most widely used of all cryptographic libraries, both in the open source world and by commercial enterprises. The OpenSSL team is often approached by such enterprises seeking assistance with specific problems or features of particular interest to that enterprise. Less often they are approached by a sponsor with a technical need and the vision to address that need in a way that benefits the open source community as a whole.

OSSI has had a long association with OpenSSL, beginning with work over a five year period on the groundbreaking FIPS 140-2 validation of an OpenSSL derived crypto library (implemented largely by Googler Ben Laurie) and continuing with additional validations currently underway with extensive improvements by Dr. Stephen Henson and others. We were pleased to help facilitate Google's sponsorship of RFC4507 support to OpenSSL.

RFC 4507, also known as “stateless session resumption,” is a relatively new draft standard for a mechanism that enables a secure web (TLS) server to resume sessions without explicitly preserving per-client session state. The TLS server encapsulates the session state into a ticket that is preserved in encrypted form and subsequently provided to a client. That client can then resume the previous session using the information in that ticket, avoiding the need for the full TLS negotiation.

This mechanism may be used with any TLS ciphersuite. It makes use of TLS extensions defined in RFC4366 and defines a new TLS message type.

Stateless session resumption is of particular value in the following situations:

  1. For servers that handle a large volume of transactions from many users

  2. For servers that must cache sessions for a long time

  3. For load balancing requests across servers

  4. For embedded servers with little memory


As an added bonus, RFC4366 support includes the Server Name Indication extension, which allows browsers to specify a server name when connecting to an SSL host. This means that SSL hosts can finally use name-based virtual hosting instead of burning an IP address per host.

The implementation in OpenSSL and the interoperability testing were performed by Steve Henson. This support is available in both the current 0.9.8 product branch and in the development trunk (0.9.9).2013, By: Seo Master
Seo Master present to you: Hal Yang Harus Diperbaiki dan Dihindari dalam SEO - Artikel yang berasal dari Mastah Mas Ahmad Khoirul Azmi ini sebagian saya ambil dan edit kembali. 

Jika selama ini sebagian SEO (search engine optimizer) bergerak dengan menggunakan trik dan kecurangan, maka fenomena tersebut itu benar adanya. Sekarang SEO bukan hanya tentang optimalisasi keyword tertentu, memenangkan ranking dengan anchor text terkuat, dan memperbanyak jumlah backlink semata.



Dalam menangani sebuah website, baik yang baru maupun yang saya teruskan penangannya dari pihak sebelumnya, saya menemukan beberapa hal yang sangat patut ditiru untuk dihindari atau diperbaiki. Beberapa hal di antaranya dulu mungkin sangat membantu upaya optimalisasi web di search engine (SEO). tapi kini, sebaliknya, dapat menurunkan otoritas, visibilitas, dan popularitas website di mata search engine.


Setidaknya ada 17 poin yang saya list dan menjadi bagian dari hal yang harus saya buang ketika sedang melakukan upaya optimalisasi konten dan SEO pada sebuah web diantaranya adalah :


1. Duplikasi konten
Setidaknya dua atau halaman yang memiliki konten hampir sama, baik dalam hal meta description, title tags, maupun konten secara keseluruhan.
 
2. Pembanjiran keyword di dalam konten (keyword stuffing).

3. Halaman doorway (doorway pages)
Halaman yang dibuat untuk nyepam search engine, berisi keyword-keyword yang diulang-ulang dan tidak ada nilai konten sama sekali.
4. Footer links dengan jumlah fantastis
Footer link itu bagus, jika diarahkan untuk navigasi
dan atau atribusi pada satu atau dua website yang valuable.

5. Anchor text otomatis (auto link)
Automatic links yang dibuat dengan plugin/module justru tidak menghasilkan internal linking yang natural, kadang tidak tepat sasaran, berlebihan, dan spammy.
6. Halaman-halaman berkualitas rendah
Memiliki sedikit value, konten tidak jelas, dan semestinya tidak perlu ada atau “diada-adakan”.
7. Komentar-komentar spam
Betapa bangganya seorang pemilik website ketika mendapat serbuan komentar, meskipun kemudian  baru disadari sebagain besar diantaranya adalah spam setelah saya beri informasi.
8. Presentasi konten yang miskin
Meliputi navigasi yang tidak terstruktur dengan baik, konten yang tidak rapi (dalam hal susunan pembicaraan). Navigasi yang baik dapat dengan mudah diikuti oleh search engine, konten yang runut akan membuat search engine menangkap kalimat dan keyword dengan baik. User experience kini menjadi fokus dan prioritas tertinggi Google.
9. Permasalahan teknis. Banyaknya halaman mengarah ke 404 (broken links). 
Server yang tidak stabil, duplikasi judul, engine platform yang rusak, 501, dll membuat proses pengindeksan dan pereferensian oleh search engine menjadi kacau, prioritas dan frekuensi crawling diturunkan.
10. Ada halaman-halaman yang tidak ada kontennya sama sekali!
Tidak ada apa apa? buat apa di buat blog? Pengunjungpun pasti pusing "untuk apa saya mengunjungi situs ini jika tidak ada apa apanya"
11. Konten di bawah lipatan (content below fold)
Konten utama yang menjadi tujuan utama user/visitor ada di lipatan kedua (setelah proses sekali scroll ke bawah), di atasnya banyak iklan atau pernak-pernik yang membuat user tidak dapat langsung melihat konten.
12. Backlink-backlink tidak natural
Backlink hasil nyepam, ribuan backlink dengan keyword sama persis, backlink dari situs yang sudah dicap sebagai spam oleh Google, dan sejenisnya.
13. Ketergesa-gesaan
Membabi buta ketika melakukan link building di luar batas kewajaran; tanpa strategi, analisis, dan naturalisasi.
14. Teks yang disembunyikan atau disamarkan.

Ini adalah salah satu Webmaster trik untuk menipu search engine atau pengunjung web anda. Teks atau link tidak kelihatan oleh pembaca (karena warna teks sama dengan warna background halaman web) tetapi akan terlihat oleh mesin pencari. Saat ini, mesin pencari memiliki script intelijen untuk mengetahui hal ini. Jika anda menggunakan trik ini, mesin pencari dapat mengirimkan situs Anda ke dalam kategori situs yang layak di banned
 
15. Penyalahgunaan rich snippets
Google beberapa waktu yang lalu gencar mengampanyekan penggunaan rich snippets sesuai jenis konten, namun pada prakteknya berbagai jenis rich snippets digunakann pada konten yang tidak sesuai, dengan harapan user tertarik dan meningkatkan CTR. Google mulai memerangi ini.
16. Situs yang telah kehilangan kepercayaan Google
Situs demikian sudah dicap sebagai situs berkualitas sangat rendah sebagai akibat melakukan pelanggaran terhadap TOS dan Quality Guidelines. 
Situs seperti ini mendapat dua tingkatan hukuman berat. Pertama adalah penalti. Situs ini mendapatkan “sandbox” pada semua halamannya, ada di urutan ribuan, namun ketika dicari dengan nama domain utama, situs ini masih dapat ditemukan di halaman teratas. Tingkatan hukuman yang paling kejam adalah banning (situs di banned), mau dicari sampai indeks paling bontot pun, semua halaman situs tidak akan ditemukan alias didelete dari listing/indeks Google.

17. Invalid HTML.
Bila Anda memiliki Website, yang mengandung kesalahan kode HTML , ini adalah pertanda buruk di search engine, meskipun kontent telah dioptimalkan. Bila situs Anda memiliki kesalahan kode HTML, maka akan lambat loadingnya, dan dapat menurunkan peringkat situs anda.



2013, By: Seo Master
Seo Master present to you: Earlier this year we introduced Google Web Elements, an easy way to embed Google products on your site by simply copying and pasting a snippet of code. Today we're excited to announce the addition of three new Web Elements:
  • Translate element

    The Translate element enables visitors to automatically translate your pages into their native language, extending the reach of your website to a global audience. Even better, it will know when their language doesn't match your site's. Have some multi-lingual visitors? Don't worry, they'll be able to turn it off completely.

    Note that whether or not the Translate element pops up is based on the language of your web browser. In order to test what other language visitors will see on your site, you'll have to follow the directions here to change your browser's language.


  • Reader element

    The Reader element embeds the headlines from your recent shared items on Google Reader right on your website. You can customize the element by choosing how many items to show and the color scheme. The headlines shown in the Reader element will automatically update as you share or unshare items.







  • Orkut element

    The Orkut element makes it easy for your website's visitors to share your site on their Orkut page. When visitors to your site click the button, they'll be able to share your website content with their Orkut friends with a couple clicks









We've also added a couple new features that we hope you'll enjoy:
  • Custom Search element themes:  The Custom Search element lets visitors search your site (or other content defined by you) and enables you to earn revenue (via AdSense) from highly relevant ads that are displayed in the search results. You've always been able to richly style this element (we described a couple ways in this blog post), but that required knowing JavaScript and CSS. Now you can adjust the look and feel of the element to better integrate with your site, without having to code anything.

  • Login integration:  The Google Web Elements website is now integrated with your Google account.  By logging in (if you're not logged in already), you'll be able to more easily select your Calendar, Presentation or Spreadsheet in creating your element.  Login is also required to personalize your Reader element.

  • Document selector: Once logged into the Google Web Elements website, you'll be able to easily search through your data when creating a Calendar, Presentation or Spreadsheet element.  All you have to do is click the "Choose" button and select the one that you would like to use with your element.  You still have the option of pasting in a URL (for instance, if you wish to use a document not associated with your account), but this is no longer required.

We hope you enjoy these new additions to the Web Elements family! To get started, check out www.google.com/webelements.

2013, By: Seo Master
Powered by Blogger.